Siapa yang tidak tau sepeda ,
barang milik seluruh umat.. dari yang kelas bawah sampai kelas atas, dan juga barang
kesenangan dari anak-anak sampai dewasa. Sepeda ada didesa dan juga ada dikota.
Saat masih kanak – kanak sepedanya
roda tiga didorong orang tua dari belakang
supaya berjalan, Saat anak – anak bersepeda dengan roda empat dengan
bantuan roda kecil dibelakang , beranjak remaja sepedanya roda dua .Saat
belajar roda dua kita pernah jatuh bukan hanya sekali tapi apakah kita berhenti…tidak
,dicoba lagi dan terus mencoba ,terkadang terdengar nasehat “ perhatikan
jalannya kayuh terus , pasti bisa”.
Sepeda yang yang dipakai terkadang
tidak semuanya lengkap ada yang tidak memiliki standar tapi dengan menggunakan
pedal sepeda , sepeda akan tetap berdiri tanpa jatuh. Bahkan bagi yang produktif
sepeda dapat digunakan untuk mengangkut apa saja ..sampai-sampai jauh lebih
berat dari yang kita bayangkan.
Itulah sepeda..tak ubahnya diri kita
saat menjalani kehidupan, yang harus
mengenal proses, saat kecil kehidupan tergantung orang tua. Saat beranjak
dewasa seiiring usia mulai kita mandiri. Menjaladi kehidupan sesuai garis
tangan masing masing walau terkadang kita masih membutuhkan tangan orang lain untuk
berpegangan mendengarkan nasehat dunia “
jangan lihat langkahmu tapi perhatikan cita citamu”. Karena biar selangkah demi
langkah selama kita terus berjalan maka cita cita akan tercapai. Walau
terkadang jalan yang kita lalui naik turun .
Ya seperti naik sepeda , jika kita tidak
mampu mengayuhnya karena telalu tinggi jalannya kita turun dan menuntun sepeda,
sampai kita mampu mengayuhnya kembali. Jika beban terlalu berat kita turunkan
dari sepeda.Kita kurangi bebannya setelah sampai tujuan kita ambil kembali
untuk dibawa ke tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar